MAKALAH
MENINGKATKAN
MINAT DAN KETERAMPILAN MEMBACA
Dosen Pengampu : Drs. Suwandi M. Pd
Disusun
oleh:
Tiyas
Afriyani (1401412413)
Rombel
031
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas
izin-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan informasi tentang
upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca peserta didik.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca sekalian.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut berperan dalam memberikan motivasi saya dalam menyusun makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha baik kita, Aamiin.
Tegal, 15 April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar--------------------------------------------------------------
i
Daftar
Isi-------------------------------------------------------------------
ii
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang----------------------------------------------------- 1
B.
Rumusan Masalah--------------------------------------------------- 2
C.
Tujuan Penulisan---------------------------------------------------- 2
D.
Manfaat Penulisan-------------------------------------------------- 2
Bab
II Pembahasan
A.
Pengertian Membaca------------------------------------------------ 4
B.
Tujuan Membaca---------------------------------------------------- 5
C.
Manfaat Membaca-------------------------------------------------- 6
D.
Pembinaan
Kegiatan Membaca Melalui Pembelajaran BI---------- 7
E.
Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa--------------------------- 8
Bab
III Penutup
A.
Kesimpulan--------------------------------------------------------- 12
B.
Saran--------------------------------------------------------------- 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa
Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan dalam
semua tingkat tataran pendidikan. Di dalamnya terdapat empat keterampilan yang harus
dikembangkan guru kepada peserta didiknya. Adapun empat keterampilan tersebut
yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari empat
keterampilan ini, keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang
berpengaruh dalam proses meningkatkan kemampuan peserta didik.
Melalui
membaca, siswa bisa menggali bakat dan potensi mereka, memacu peningkatan daya
nalar, melatih konsentrasi, dan peningkatan prestasi sekolah. Melalui kegiatan
membaca siswa bisa sekaligus mempelajari mata pelajaran yang lain, dan melalui
kegiatan membaca siswa mampu mengetahui segala jenis informasi yang berkembang
di sekitarnya dan mengolahnya sebagai ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikannya
dalam kehidupan nyata.
Mengingat
begitu banyak hal yang bisa siswa peroleh dari kegiatan membaca, maka jelas
bahwa membaca sangat penting bagi siswa apalagi bila menjadi budaya. Tetapi
pada kenyataannya kegiatan membaca masyarakat di Indonesia khususnya para
peserta didik masih membutuhkan pembinaan lebih. Minat membaca masyarakat
Indonesia masih rendah dan belum
dijadikan sebuah kebiasaan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
masalahnya adalah:
1. Apakah
yang dimaksud dengan membaca?
2. Apa
tujuan dari kegiatan membaca?
3. Apa
saja manfaat dari kegiatan membaca?
4.
Bagaimana cara membina kegiatan membaca melalui
pembelajaran Bahasa Indonesia?
5. Apa
saja upaya untuk meningkatkan minat baca siswa di sekolah?
C.
Tujuan
Penulisan
Sejalan dengan
permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah
untuk
mengetahui:
1.
Agar kita mengetahui pengertian dari
membaca.
2.
Agar kita dapat menjelaskan tujuan dari
kegiatan membaca.
3.
Agar kita mengetahui menfaat-manfaat
dari kegiatan membaca.
4.
Agar kita sebagai guru dapat membina
kegiatan membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
5.
Agar kita mengetahui upaya-upaya dalam
meningkatkan minat baca siswa di sekolah.
D.
Manfaat
penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat
bermanfaat:
a.
Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kualitas
belajar dan hasil belajar siswa terutama dalam peningkatan minat membaca siswa
dengan cara yang disenagi oleh siswa serta menambah wawasan dan pengetahuan
kepada guru dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar
mengajar.
b.
Diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang
baru kepada siswa dan memberikan pemahaman bahwa belajar itu tidak membosankan
tetapi menyenangkan sehingga tumbuh minat untuk belajar dengan sungguh-sungguh
dalam benak siswa.
c.
Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi
Sekolah sehingga Sekolah dapat memperbaiki kualitas setiap siswa lulusan
sekolah tersebut.
d.
Diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah.
e.
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
penggunaan media buku cerita bergambar dalam peningkatan kemampuan membaca
permulaan siswa di sekolah dasar, dengan demikian kita sebagai pendidik dapat
menggunakan media tersebut pada saat kita mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Membaca
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1986:7). Membaca pada hakikatnya
adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Nanang 2009).
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di Secara
linguistik, membaca merupakan proses pembacaan sandi (decoding process).
Artinya dalam kegiatan membaca ada upaya untuk menghubungkan kata-kata tulis (written
word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning). Dengan kata
lain Anderson dalam Tarigan (1986:7) mengatakan bahwa kegiatan membaca
merupakan kegiatan mengubah tulisan/ cetakan menjadi bunyi-bunyi yang bermakna.
Dalam
kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan memahami apa yang tertuang
dalam tulisan saja, sehingga membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses
memahami sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat (tulisan). Artinya memahami
pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Hubungan antara makna
yang ingin disampaikan penulis dan interpretasi pembaca sangat menentukan
ketepatan pembaca. Makna akan berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk
menginterpretasikan kata-kata atau kalimat yang dibaca (Anderson dalam Tarigan
1986:8).
Jadi,
dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan
kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan
memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang
simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu
proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang
merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas dalam retorika seperti
keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Tarigan 1984: 4).
B.
Tujuan
Membaca
Dengan membaca kita dapat mengetahui
peristiwa-peristiwaa waktu lampau atau waktu sekarang ditempat lain atau berbagai cerita
yang menarik tentang kehidupan di dunia ini. Beberapa tujuan membaca:
1. Membaca untuk
memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or
facts). Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui
penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan
masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
2. Membaca untuk
memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). Membaca untuk
mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan
dengan membaca halamn demi halaman.
3. Membaca untuk
mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for sequenceor
organization). Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian
cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.
4. Membaca untuk
menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference). Pembaca
diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan penulis.
5. Membaca untuk
mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for classify). Membaca
jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar mengenai sesuatu
hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
6. Membaca untuk
menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). Jenis membaca tersebut
bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu.
Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan membandingkan dan mengujinya
kembali.
7.
Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or
contrast). Tujuan membaca tersebut adalah untuk menemukan bagaimana cara,
perbedaan atau persamaan dua hal atau lebih.
C.
Manfaat
Membaca
Banyak
manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca siswa dapat memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan
pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar
terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa. Menurut Gray & Rogers
(dalam Zaif: 2011 ) menyebutkan beberapa manfaat membaca, antara lain:
1. Meningkatkan
pengembangan diri siswa
Dengan membaca
siswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang
dan berpandangan luas yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
2. Memenuhi
tuntutan intelektual
Dengan membaca
buku maupun sumber-sumber bacaan lain seperti surat kabar maupun berita dan
artikel-artikel di internet, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan kata-kata
meningkat, pikir sehingga terpenuhi kepuasan intelektual.
3. Memenuhi
kepentingan hidup
Dengan membaca
siswa akan memperoleh pengetahuan praktis yang berguna dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
4. Meningkatkan
minat siswa terhadap suatu bidang
Mengetahui
hal-hal yang aktual, dengan membaca siswa dapat mengetahui peristiwa peristiwa
yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin
berhubungan materi pelajaran, sehingga siswa dapat menerapkan dengan kehidupan
nyata.
D.
Pembinaan Kegiatan Membaca Melalui
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya untuk menumbuhkan kebiasaan membaca di
kalangan siswa harus diiringi dengan minat membaca yang besar pula. Tidak bisa
dipungkiri bahwa kegiatan membaca erat hubungannya dengan pembelajaran bahasa
Indonesia. Untuk itu peran guru dalam hal ini khususnya guru bahasa Indonesia
harus mampu memotivasi siswa sehingga tumbuh kesadaran akan pentingnya membaca.
Untuk menjaga agar motivasi dan dorongan untuk membaca selalu besar, maka
pengajaran yang dilakukan guru harusnya berjalan dalam dua arus yang sejajar, yaitu:
1) guru membantu para siswa dalam membaca bahan-bahan yang
menarik serta bermanfaat secepat mungkin.
2) guru secara sistematis mengajarkan hubungan-hubungan bunyi
dan lambang yang diperlukan oleh siswa untuk memahami serta mendorong mereka
untuk membaca sendiri (Finocchiaro and Bonomo, dalam Tarigan: 1990).
Melalui
pembelajaran bahasa Indonesia membaca dapat dilakukan dengan berbagai teknik
dan cara yang menarik. Pemilihan teknik membaca yang tepat dapat membuat
membaca lebih efisien, efektif, serta menarik. Contoh kegiatan membaca yang
menyenangkan dapat dilakukan saat pengajaran sastra di sekolah. Guru bahasa
Indonesia bisa menyajikan bahan bacaan sastra yang dekat dengan lingkungan
kehidupan sehari-hari siswa sehingga mampu menarik minat sekaligus meningkatkan
kreativitas siswa.
Semakin
terbiasa siswa disuguhi bahan bacaan yang menarik, maka kegiatan membaca akan
dengan sendirinya menjadi sebuah kebiasaan. Bahan bacaan yang disuguhkan pun
diusahakn mengangkat peristiwa yang aktual dan disesuaikan dengan usia peserta
didik. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat memanfaatkan
perpustakaan sekolah. Untuk menunjang keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia,
perpustakaan sekolah merupakan salah satu syarat yang perlu diperhatikan dan
tidak dapat ditawar-tawar pengadaannya (Badudu: 1988).
Untuk
memancing kebiasaan membaca maka guru dapat menugasi murid-muridnya secara
teratur dan tetap membaca buku dalam jumlah tertentu setiap minggu atau tiap
bulan. Tentu pengawasan guru diperlukan pada proses ini dengan cara selalu
memriksa kembali apakah buku yang dipinjam itu dibaca oleh siswa atau tidak.
Guru juga bisa mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan teknik-teknik membaca
yang efesien saat siswa membaca diperpustakaan, sehingga dengan waktu yang tidak
terlalu banyak siswa tetap bisa menangkap atau memahami apa yag dibacanya.
Setiap
guru bahasa harus dapat membantu serta membimbing para siswa untuk
mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan
saat mereka membaca, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami
apa yang dibacanya. Menurut Tarigan
(1986: 14) usaha yang dapat dilaksanakan adalah:
1.
Guru dapat menolong para siswa memperkaya kosa
kata mereka dengan jalan:
a)
Memperkenalkan sinonim dan antonim kata-kata.
b)
Memperkenalkan imbuhan, yang mencakup awalan,
sisipan, dan akhiran.
c)
Mengartikan kalimat atau kata yang abstrak.
2.
Guru dapat membantu para siswa untuk memahami
makna, struktur kata, dan sebagainya dengan latihan seperlunya.
3. Guru
dapat menjamin serta memastikan pemahaman siswa dengan cara mislanya menanyakan
apa ide pokok sebuah paragraf, atau menyuruh pelajar membuat rangkuman dari
sebuah bacaan.
4. Mengajarkan
keterampilan-keterampilan pemahaman (comprehension skills) kepada para
siswa.
5. Membantu
para siswa untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca.
E.
Upaya
Meningkatkan Minat Baca Siswa
Sebelum
menentukan upaya yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan minat baca siswa,
terlebih dahulu guru tersebut mengetahui penyebab rendahnya minat baca siswa.
Sebagian besar penyebab rendahnya minat baca siswa di Indonesia antara lain:
1. Masih
rendahnya kemahiran membaca siswa di Sekolah.
2. Sistem
pembelajaran di Indonesia yang belum membuat siswa harus membaca buku lebih
banyak lebih baik dan kurangnya minat siswa mencari pengetahuan lebih dari apa
yang diajarkan.
3. Banyaknya
jenis hiburan, permainan dan tayangan televisi yang mengalihkan perhatian
anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun dari buku.
4. Banyaknya
tempat hiburan yang menghabiskan waktu seperti taman hiburan, tempat karaoke,
mall, play station.
5. Budaya
baca yang belum diwariskan oleh nenek moyang kita.
6. Kesibukan
orang tua.
7. Sarana
untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau tamanbacaan yang masih aneh
dan langka.
8. Harga
buku yang relatif masih mahal dan tidak sebanding dengan daya beli siswa atau
masyarakat.
9. Kondisi
perpustakaan yang tidak memberikan iklim kondusif bagi tumbuhnya minat baca
pengunjung.
10. Belim
adanya lembaga yang secara formal khusus menangani minat baca siswa atau masyarakat.
Dari
berbagai penyebab rendahnya minat baca siswa tersebut, sebagai seorang guru
dapat melakukan upaya-upaya yang bisa meningkatkan minat baca siswanya. Adapun
peranan guru antara lain:
1. Motivator
Guru
menjadi seseorang yang mendorong dan memotivasi anak untuk mewujudkan minat
baca yang tinggi.
2. Dinamisator
Guru
mengatur dan mengelolah semua kegiatan membaca anak dengan mendinamiskan
seluruh sumber bacaan yang ada.
3. Supervisor
Guru
mengawasi proses membaca anak baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh agar
anak merasa selalu ada yang mengawasinya.
4. Konselor
Guru
memberikan petunjuk-petunjuk untuk menciptakan suasana psikologis yang kondusif
demi terwujudnya jiwa, semangat dan motivasi dalam membaca yang optimal.
5. Evaluator
Guru
memberikan respon terhadap seluruh kegiatan membaca anak dan menilai hasil
bacaan anak dengan memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil pemahaman
yang telah dibacanya.
Strategi
yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat baca siswa adalah:
1. Proses
pembelajaran mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku.
2. Buku
bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.
3. Menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca peserta didik.
4. Menumbuhkan minat baca sejak dini.
5. Meningkatkan
frekuensi pameran buku dpsetiap kota dengan melibatkan penerbit, LSM,
perpustakaan, masyarakat pecinta buku dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan
siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
Siswa
juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya
meningkatkan minat bacanya sendiri dengan cara:
1. Yakin
bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era
global.
2. Memiliki
niat yang tulus untuk membaca.
3. Sering
mendatangi perpustakaan setiap mempunyai kesempatan.
4. Menambah
wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku bukan mainan ataupun
pulsa.
5. Memulai
membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu.
6. Mencatat
setiap kali ada informasi penting dari buku yang dibaca.
7. Bersenang-senang
dengan buku dan
8. Menyampaikan
informasi yang telah diperoleh setelah membaca buku kepada teman begitu pula
sebaliknya.
Orang
tua juga turut ikut serta meningkatkan dan menumbuhkan minat baca anak dengan
cara:
1. Menyediakan
waktu luang untuk membacakan buku anak.
2. Mengelilingi
anak anda dengan buku bacaan yang sesuai usianya.
3. Membuat
waktu bersama anggota keluarga.
4. Memberikan
dukungan pada aktivitas membaca anaknya.
5. Membiasakan
anak pergi ke perpustakaan.
6. Terus
mengikuti perkembangan anak.
7. Lebih
perhatian dengan anak anda, apakah mereka bisa membaca dengan lancar atau
tidak.
8. Memakai
cara yang bervariasi untuk menarik minat anak anda.
9. Memperlihatkan
antusias orang tua saat anak membaca buku bacaannya.
Ada
beberapa faktor yang mendorong minat baca seseorang. Pertama faktor kebutuhan,
orang memiliki minat untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Kedua faktor perasaan,
perasaan sukses, senang, mendorong timbulnya minat sedangkan perasaan kecewa,
gagal, menghambat atau bahkan menghilangkan minat seseorang. Selanjutnya faktor
lingkungan, maksudnya minat dipengaruhi dorongan untuk diterima atau diakui
oleh lingkungan. Meningkatkan minat baca bisa dilakukan oleh siapapun, baik itu
guru, orang tua bahkan siswa itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Minat membaca
adalah sumber motivasi yang kuat bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat
serta mengevaluasi bacaan yang dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar
yang menggermbirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang
dalam menentukan cita-citanya di masa yang akan datang. Minat membaca merupakan
bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat
tidak diperoleh sejak lahir.
Membaca
merupakan proses penyerapan informasi yang akan berpengaruh positif terhadap
kreativitas seseorang. Siklus membaca sebenarnya merupakan siklus mengalirnya
ide pengarang ke dalam diri pembaca yang pada gilirannya akan mengalir ke
penjuru dunia melalui buku atau rekaman informasi lain.
B.
Saran
Saran
kita sebagai calon guru harus lebih mengaktifkan kembali fungsi perpustakaan,
sebab solusi terbaik dalam membuka jalan pikiran seseorang agar mereka
mempunyai wawasan yang luas adalah dengan cara membaca. Oleh karena itu
perpustakaan merupakan wacana baca yang mampu menyediakan beragam buku baik
fiksi maupun nonfiksi, referensi atau nonbuku seperti majalah, koran, kaset
serta alat peraga wajib dimiliki setiap sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar