Translate

Kamis, 12 Maret 2015

MENINGKATKAN MINAT DAN KETERAMPILAN MEMBACA


MAKALAH
MENINGKATKAN MINAT DAN KETERAMPILAN MEMBACA

Dosen Pengampu : Drs. Suwandi M. Pd


Disusun oleh:
Tiyas Afriyani (1401412413)
Rombel 031





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas izin-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan informasi tentang upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca sekalian.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan dalam memberikan motivasi saya dalam menyusun makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha baik kita, Aamiin.


Tegal, 15 April 2013   

                                                                                                            Penyusun








DAFTAR ISI

Kata Pengantar-------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi------------------------------------------------------------------- ii
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang----------------------------------------------------- 1
B.     Rumusan Masalah--------------------------------------------------- 2
C.     Tujuan Penulisan---------------------------------------------------- 2
D.    Manfaat Penulisan-------------------------------------------------- 2
Bab II Pembahasan
A.    Pengertian Membaca------------------------------------------------ 4
B.     Tujuan Membaca---------------------------------------------------- 5
C.     Manfaat Membaca-------------------------------------------------- 6
D.    Pembinaan Kegiatan Membaca Melalui Pembelajaran BI---------- 7
E.     Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa--------------------------- 8
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan--------------------------------------------------------- 12
B.     Saran--------------------------------------------------------------- 12


 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan dalam semua tingkat tataran pendidikan. Di dalamnya terdapat empat keterampilan yang harus dikembangkan guru kepada peserta didiknya. Adapun empat keterampilan tersebut yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari empat keterampilan ini, keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang berpengaruh dalam proses meningkatkan kemampuan peserta didik.
Melalui membaca, siswa bisa menggali bakat dan potensi mereka, memacu peningkatan daya nalar, melatih konsentrasi, dan peningkatan prestasi sekolah. Melalui kegiatan membaca siswa bisa sekaligus mempelajari mata pelajaran yang lain, dan melalui kegiatan membaca siswa mampu mengetahui segala jenis informasi yang berkembang di sekitarnya dan mengolahnya sebagai ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Mengingat begitu banyak hal yang bisa siswa peroleh dari kegiatan membaca, maka jelas bahwa membaca sangat penting bagi siswa apalagi bila menjadi budaya. Tetapi pada kenyataannya kegiatan membaca masyarakat di Indonesia khususnya para peserta didik masih membutuhkan pembinaan lebih. Minat membaca masyarakat Indonesia masih rendah dan  belum dijadikan sebuah kebiasaan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah:
1.      Apakah yang dimaksud dengan membaca?
2.      Apa tujuan dari kegiatan membaca?
3.      Apa saja manfaat dari kegiatan membaca?
4.      Bagaimana cara membina kegiatan membaca melalui pembelajaran Bahasa Indonesia?
5.      Apa saja upaya untuk meningkatkan minat baca siswa di sekolah?
C.    Tujuan Penulisan
Sejalan dengan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1.        Agar kita mengetahui pengertian dari membaca.
2.        Agar kita dapat menjelaskan tujuan dari kegiatan membaca.
3.        Agar kita mengetahui menfaat-manfaat dari kegiatan membaca.
4.        Agar kita sebagai guru dapat membina kegiatan membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
5.        Agar kita mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan minat baca siswa di sekolah.
D.    Manfaat penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat:
a.       Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kualitas belajar dan hasil belajar siswa terutama dalam peningkatan minat membaca siswa dengan cara yang disenagi oleh siswa serta menambah wawasan dan pengetahuan kepada guru dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar.
b.      Diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang baru kepada siswa dan memberikan pemahaman bahwa belajar itu tidak membosankan tetapi menyenangkan sehingga tumbuh minat untuk belajar dengan sungguh-sungguh dalam benak siswa.
c.       Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi Sekolah sehingga Sekolah dapat memperbaiki kualitas setiap siswa lulusan sekolah tersebut.
d.      Diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah.
e.       Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan media buku cerita bergambar dalam peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa di sekolah dasar, dengan demikian kita sebagai pendidik dapat menggunakan media tersebut pada saat kita mengajar.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1986:7). Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Nanang 2009). Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di Secara linguistik, membaca merupakan proses pembacaan sandi (decoding process). Artinya dalam kegiatan membaca ada upaya untuk menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning). Dengan kata lain Anderson dalam Tarigan (1986:7) mengatakan bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan mengubah tulisan/ cetakan menjadi bunyi-bunyi yang bermakna.
Dalam kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan memahami apa yang tertuang dalam tulisan saja, sehingga membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses memahami sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat (tulisan). Artinya memahami pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Hubungan antara makna yang ingin disampaikan penulis dan interpretasi pembaca sangat menentukan ketepatan pembaca. Makna akan berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk menginterpretasikan kata-kata atau kalimat yang dibaca (Anderson dalam Tarigan 1986:8).
Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Tarigan 1984: 4).
B.     Tujuan Membaca
Dengan membaca kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwaa waktu lampau atau waktu sekarang ditempat lain atau berbagai cerita yang menarik tentang kehidupan di dunia ini. Beberapa tujuan membaca:
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts). Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). Membaca untuk mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan dengan membaca halamn demi halaman. 
3. Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for sequenceor organization). Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.
4. Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference). Pembaca diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan penulis.
5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for classify). Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar mengenai sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). Jenis membaca tersebut bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan membandingkan dan mengujinya kembali. 
7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast). Tujuan membaca tersebut adalah untuk menemukan bagaimana cara, perbedaan atau persamaan dua hal atau lebih.
C.    Manfaat Membaca
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa. Menurut Gray & Rogers (dalam Zaif: 2011 ) menyebutkan beberapa manfaat membaca, antara lain:
1.      Meningkatkan pengembangan diri siswa
Dengan membaca siswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
2.      Memenuhi tuntutan intelektual
Dengan membaca buku maupun sumber-sumber bacaan lain seperti surat kabar maupun berita dan artikel-artikel di internet, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan kata-kata meningkat, pikir sehingga terpenuhi kepuasan intelektual.
3.      Memenuhi kepentingan hidup
Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan praktis yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.
4.      Meningkatkan minat siswa terhadap suatu bidang
Mengetahui hal-hal yang aktual, dengan membaca siswa dapat mengetahui peristiwa peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin berhubungan materi pelajaran, sehingga siswa dapat menerapkan dengan kehidupan nyata.
D.    Pembinaan Kegiatan Membaca Melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan siswa harus diiringi dengan minat membaca yang besar pula. Tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan membaca erat hubungannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk itu peran guru dalam hal ini khususnya guru bahasa Indonesia harus mampu memotivasi siswa sehingga tumbuh kesadaran akan pentingnya membaca. Untuk menjaga agar motivasi dan dorongan untuk membaca selalu besar, maka pengajaran yang dilakukan guru harusnya berjalan dalam dua arus yang sejajar, yaitu:
1) guru membantu para siswa dalam membaca bahan-bahan yang menarik serta bermanfaat secepat mungkin.
2) guru secara sistematis mengajarkan hubungan-hubungan bunyi dan lambang yang diperlukan oleh siswa untuk memahami serta mendorong mereka untuk membaca sendiri (Finocchiaro and Bonomo, dalam Tarigan: 1990).
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia membaca dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan cara yang menarik. Pemilihan teknik membaca yang tepat dapat membuat membaca lebih efisien, efektif, serta menarik. Contoh kegiatan membaca yang menyenangkan dapat dilakukan saat pengajaran sastra di sekolah. Guru bahasa Indonesia bisa menyajikan bahan bacaan sastra yang dekat dengan lingkungan kehidupan sehari-hari siswa sehingga mampu menarik minat sekaligus meningkatkan kreativitas siswa.
Semakin terbiasa siswa disuguhi bahan bacaan yang menarik, maka kegiatan membaca akan dengan sendirinya menjadi sebuah kebiasaan. Bahan bacaan yang disuguhkan pun diusahakn mengangkat peristiwa yang aktual dan disesuaikan dengan usia peserta didik. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah. Untuk menunjang keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia, perpustakaan sekolah merupakan salah satu syarat yang perlu diperhatikan dan tidak dapat ditawar-tawar pengadaannya (Badudu: 1988).
Untuk memancing kebiasaan membaca maka guru dapat menugasi murid-muridnya secara teratur dan tetap membaca buku dalam jumlah tertentu setiap minggu atau tiap bulan. Tentu pengawasan guru diperlukan pada proses ini dengan cara selalu memriksa kembali apakah buku yang dipinjam itu dibaca oleh siswa atau tidak. Guru juga bisa mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan teknik-teknik membaca yang efesien saat siswa membaca diperpustakaan, sehingga dengan waktu yang tidak terlalu banyak siswa tetap bisa menangkap atau memahami apa yag dibacanya.
Setiap guru bahasa harus dapat membantu serta membimbing para siswa untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan saat mereka membaca, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dibacanya.  Menurut Tarigan (1986: 14) usaha yang dapat dilaksanakan adalah:
1.    Guru dapat menolong para siswa memperkaya kosa kata mereka dengan jalan:
a)      Memperkenalkan sinonim dan antonim kata-kata.
b)      Memperkenalkan imbuhan, yang mencakup awalan, sisipan, dan akhiran.
c)      Mengartikan kalimat atau kata yang abstrak.
2.    Guru dapat membantu para siswa untuk memahami makna, struktur kata, dan sebagainya dengan latihan seperlunya.
3.    Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman siswa dengan cara mislanya menanyakan apa ide pokok sebuah paragraf, atau menyuruh pelajar membuat rangkuman dari sebuah bacaan.
4.    Mengajarkan keterampilan-keterampilan pemahaman (comprehension skills) kepada para siswa.
5.    Membantu para siswa untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca.

E.     Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa
Sebelum menentukan upaya yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan minat baca siswa, terlebih dahulu guru tersebut mengetahui penyebab rendahnya minat baca siswa. Sebagian besar penyebab rendahnya minat baca siswa di Indonesia antara lain:
1.      Masih rendahnya kemahiran membaca siswa di Sekolah.
2.      Sistem pembelajaran di Indonesia yang belum membuat siswa harus membaca buku lebih banyak lebih baik dan kurangnya minat siswa mencari pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan.
3.      Banyaknya jenis hiburan, permainan dan tayangan televisi yang mengalihkan perhatian anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun dari buku.
4.      Banyaknya tempat hiburan yang menghabiskan waktu seperti taman hiburan, tempat karaoke, mall, play station.
5.      Budaya baca yang belum diwariskan oleh nenek moyang kita.
6.      Kesibukan orang tua.
7.      Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau tamanbacaan yang masih aneh dan langka.
8.      Harga buku yang relatif masih mahal dan tidak sebanding dengan daya beli siswa atau masyarakat.
9.      Kondisi perpustakaan yang tidak memberikan iklim kondusif bagi tumbuhnya minat baca pengunjung.
10.  Belim adanya lembaga yang secara formal khusus menangani minat baca siswa atau masyarakat.
Dari berbagai penyebab rendahnya minat baca siswa tersebut, sebagai seorang guru dapat melakukan upaya-upaya yang bisa meningkatkan minat baca siswanya. Adapun peranan guru antara lain:
1.      Motivator
Guru menjadi seseorang yang mendorong dan memotivasi anak untuk mewujudkan minat baca yang tinggi.
2.      Dinamisator
Guru mengatur dan mengelolah semua kegiatan membaca anak dengan mendinamiskan seluruh sumber bacaan yang ada.
3.      Supervisor
Guru mengawasi proses membaca anak baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh agar anak merasa selalu ada yang mengawasinya.
4.      Konselor
Guru memberikan petunjuk-petunjuk untuk menciptakan suasana psikologis yang kondusif demi terwujudnya jiwa, semangat dan motivasi dalam membaca yang optimal.
5.      Evaluator
Guru memberikan respon terhadap seluruh kegiatan membaca anak dan menilai hasil bacaan anak dengan memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil pemahaman yang telah dibacanya.
Strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat baca siswa adalah:
1.      Proses pembelajaran mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku.
2.      Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.
3.      Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca peserta didik.
4.       Menumbuhkan minat baca sejak dini.
5.      Meningkatkan frekuensi pameran buku dpsetiap kota dengan melibatkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan minat bacanya sendiri dengan cara:
1.      Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era global.
2.      Memiliki niat yang tulus untuk membaca.
3.      Sering mendatangi perpustakaan setiap mempunyai kesempatan.
4.      Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku bukan mainan ataupun pulsa.
5.      Memulai membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu.
6.      Mencatat setiap kali ada informasi penting dari buku yang dibaca.
7.      Bersenang-senang dengan buku dan
8.      Menyampaikan informasi yang telah diperoleh setelah membaca buku kepada teman begitu pula sebaliknya.
Orang tua juga turut ikut serta meningkatkan dan menumbuhkan minat baca anak dengan cara:
1.      Menyediakan waktu luang untuk membacakan buku anak.
2.      Mengelilingi anak anda dengan buku bacaan yang sesuai usianya.
3.      Membuat waktu bersama anggota keluarga.
4.      Memberikan dukungan pada aktivitas membaca anaknya.
5.      Membiasakan anak pergi ke perpustakaan.
6.      Terus mengikuti perkembangan anak.
7.      Lebih perhatian dengan anak anda, apakah mereka bisa membaca dengan lancar atau tidak.
8.      Memakai cara yang bervariasi untuk menarik minat anak anda.
9.      Memperlihatkan antusias orang tua saat anak membaca buku bacaannya.
Ada beberapa faktor yang mendorong minat baca seseorang. Pertama faktor kebutuhan, orang memiliki minat untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Kedua faktor perasaan, perasaan sukses, senang, mendorong timbulnya minat sedangkan perasaan kecewa, gagal, menghambat atau bahkan menghilangkan minat seseorang. Selanjutnya faktor lingkungan, maksudnya minat dipengaruhi dorongan untuk diterima atau diakui oleh lingkungan. Meningkatkan minat baca bisa dilakukan oleh siapapun, baik itu guru, orang tua bahkan siswa itu sendiri.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Minat membaca adalah sumber motivasi yang kuat bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar yang menggermbirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya di masa yang akan datang. Minat membaca merupakan bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat tidak diperoleh sejak lahir.
Membaca merupakan proses penyerapan informasi yang akan berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang. Siklus membaca sebenarnya merupakan siklus mengalirnya ide pengarang ke dalam diri pembaca yang pada gilirannya akan mengalir ke penjuru dunia melalui buku atau rekaman informasi lain.
B.     Saran
Saran kita sebagai calon guru harus lebih mengaktifkan kembali fungsi perpustakaan, sebab solusi terbaik dalam membuka jalan pikiran seseorang agar mereka mempunyai wawasan yang luas adalah dengan cara membaca. Oleh karena itu perpustakaan merupakan wacana baca yang mampu menyediakan beragam buku baik fiksi maupun nonfiksi, referensi atau nonbuku seperti majalah, koran, kaset serta alat peraga wajib dimiliki setiap sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar