Seperti menjadi rutinitas untuknya menjemputku
sejak tiga tahun terakhir ini. Dia, laki-laki yang melindungiku dengan caranya.
Laki-laki yang menyayangiku dengan caranya. Kepadanya aku rela membagi hatiku
tanpa pernah sekalipun takut kehilangan.
Dia selalu tau pria-pria yang
pernah menghancurkan tatanan hatiku. Kemudian dia akan berkata "Ngapain sih pacaran? Bikin males, repot,
belum lagi kalo patah hati. Ngurusin diri sendiri aja enak, ngapain ngurusin
anak orang"
Dan aku akan tertawa menanggapi
protesnya. Cuma tertawa, karena nyatanya apa yang dia katakan memang benar.
Bukannya aku menyesal pernah menjalin hubungan dengan beberapa pria, tapi kalo
bisa aku kembali, aku memilih untuk tetap sendiri sampai aku benar-benar siap.
Aku belum pernah melihatnya
melakukan apapun untuk wanita selain aku. Tapi aku yakin nantinya dia pasti
punya satu wanita yang dia cinta
sepenuh hati, yang akan dia kejar sepenuh hati, yang ingin dia jadikan istri.
Well, dia mungkin belum sampai
pada tahap itu atau mungkin belum ada wanita seperti itu yang membuat dia sreg.
Tapi aku yakin, nanti saat itu akan datang. Akan ada waktu dimana dia akan
bertemu dengan wanita itu. Akan ada waktu dimana dia akan mencintai wanita itu
dengan sepenuh hatinya. Akan ada waktu dimana dia akan mengejar wanita itu
untuk mendampingi hidupnya. Dan akan ada suatu waktu dimana dia akan menghadap
ayah, ibu, dan aku, kemudian berkata dengan suara bergetar namun penuh
keyakinan.
"Pinangkan wanita itu untukku Ayah."
Semoga Kebahagiaan Menyertaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar