Translate

Minggu, 12 April 2015

Salam Perpisahan yang Tak Sempat Kusampaikan

Tahukah kamu?
Aku sering membayangkan hal indah sendirian seperti orang bodoh. Aku mempercayainya sendirian seperti orang bodoh. Dan aku berharap sendirian seperti orang bodoh. Walaupun tiga bulan adalah waktu yang singkat untukmu, tetap saja kamu tak perlu sekejam itu padaku. Kamu bilang ingin mempertimbangkan lagi hubungan kita? Shit! Itu cuma caramu memutuskanku. Tapi tenang, aku telah memutuskan. Mari kita berpisah.
Kamu selalu berkata "Bagaimanapun atau dimanapun kamu hidup, aku doakan agar kamu selalu bahagia" Kemudian aku akan menjawab "Pasti!" sembari menebar senyum sebagai tanda AKU BAIK-BAIK SAJA. PASTI BAIK-BAIK SAJA.

Sejujurnya, aku ingin tahu apakah masih ada kebahagiaan yang tersisa di diriku sekarang. Karena kurasa semua sudah kugunakan untuk membangun harapan, memikirkan hal indah, memimpikannya dan mempercayainya seperti orang bodoh sendirian. Hal yang tidak terbayangkan telah terjadi padaku sejak aku bertemu denganmu.
Aku ingin sekali menanyakan pertanyaan bodoh padamu. Bagaimana menurutmu jika aku memintamu melupakan segalanya dan memulai lagi? Tiga bulan memang waktu yang singkat tapi bisakah kamu bersamaku seperti dulu lagi?
"Maaf" pasti itu jawabanmu. Aku tau. Sangat tau.
Aku masih berpikir, mungkin akan menjadi sebuah takdir jika kita bertemu dalam situasi yang baik. Tidak akan sesakit ini jika kita ditakdirkan untuk bersama.

Kuminta, meski jika kita bertemu lagi, berpura-puralah tidak saling mengenal.

Mas, jaga dirimu.

Afriyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar